Fakta bahwa mesin
diesel banyak digunakan untuk kendaraan seperti truk dan bus membuat tidak
sedikit konsumen yang ‘alergi’ terhadap mesin ini. Bahkan kesan kotor, murahan
dan berisik kerap melekat.
Lantas masih ada
beberapa mitos buruk lainnya yang mempersulit posisi diesel di pasar. Memang
betul publik mulai menerimanya untuk beberapa jenis kendaraan seperti SUV atau
MPV. Tapi untuk sedan atau kelas premium, masih sangat sulit membuat konsumen
percaya.
Sehubungan dengan
Diesel Mega Test Drive, kami pun mengupas kembali beberapa mitos yang kerap
mengganggu pikiran tentang diesel. Beberapa memang betul, sedang beberapa
lainnya salah.
Selalu berasap
Pada dasarnya rumor
ini tidak salah. Mesin diesel memang mengeluarkan emisi dalam bentuk karbon
yang mudah terlihat. Saat akselerasi penuh asap hitam memang akan keluar dari
knalpot. Tapi kini, seiring dengan ketatnya aturan emisi di negara maju, mobil
diesel telah dilengkapi dengan DPF (Diesel Particulate Filter) yang mampu
menyaring hingga 95% partikel. Bila sudah menumpuk terlalu banyak, ada sistem
otomatis yang membakar residu tersebut. Nah pada saat itu memang akan terlihat
sedikit asap. Tapi bisa dibilang saat ini diesel modern bebas dari asap.
Harga Lebih mahal
Harus diakui memang
benar. Mesin diesel dibuat dari material yang lebih kuat dibanding mesin
bensin. Alhasil biaya produksi meningkat dan berakibat ke harga jual di pasar.
Hal ini juga membuat pajak tahunannya sedikit lebih tinggi.
Bertenaga lebih kecil
Bila bicara tentang
daya kuda, mesin diesel memang memiliki figur lebih kecil dari bensin. Tapi
karena saat ini rata-rata diesel modern sudah dilengkapi turbocharger, angka
daya kuda ini tak lagi kalah. Bila berbicara torsi mesin, diesel jauh lebih
baik ketimbang bensin. Lantas, diesel memiliki putaran mesin lebih rendah.
Artinya torsi puncaknya sudah bisa keluar di pemakaian sehari-hari. Itu
sebabnya misal tenaga mesin diesel sama dengan bensin, diesel akan terasa
memiliki performa lebih baik.
Perawatan jauh lebih mahal
Berdasarkan data
yang kami dapat dari sejumlah APM, tidak benar kalau diesel memerlukan biaya
perawatan jauh lebih mahal. Di bengkel resmi selisih biaya perawatannya sangat
tipis dengan bensin.
Selalu berisik
Karena perbandingan
kompresi yang sangat tinggi, mesin diesel memang memiliki kecenderungan
bersuara lebih keras. Tapi diesel modern memiliki keheningan serupa mesin
bensin saat berakselerasi. Sebetulnya yang mengganggu bukanlah berisiknya,
melainkan warna suara mesin diesel yang memang tak semerdu mesin bensin.
Gas buang lebih kotor
Rumor ini tercetus
karena melihat jelaga hitam dari diesel. Padahal sesungguhnya, zat beracun yang
dibawa gas buang diesel jauh lebih kecil dibanding mesin bensin. Emisi CO dan
karbon dioksidanya juga tak membahayakan kesehatan kita. Jadi kalau berbicara dari
segi kimia, gas buang diesel justru jauh lebih ‘hijau’.
Harus menunggu sebelum mematikan mesin
Mitos ini hanya
benar di masa lalu, ketika turbocharger masih memakai bearing yang memuai saat
panas. Untuk itu harus didinginkan sejenak sebelum dimatikan untuk menghindari
kerusakan. Tapi sekarang itu sudah tak diperlukan karena teknologi material
saat ini sudah maju. Anda bisa berkendara bebas dalam jarak jauh sambil terus
berakselerasi, kemudian berhenti dan langsung mematikan mesinnya.
Lemah di tanjakan
Justru sebaliknya,
mesin diesel sangat perkasa di tanjakan. Dengan torsi besar terdapat di putaran
mesin rendah, diesel lebih memudahkan diajak menanjak.
Getaran lebih besar
Secara umum
kompresi tinggi di mesin diesel menghasilkan getaran lebih banyak. Namun dengan
teknologi injeksi elektronik serta turbo, getaran mesin diesel saat ini sudah
sangat halus. Apalagi ditambah peredaman maksimal dari dudukannya, nyaris tak
ada perbedaan getaran di mesin bensin dan diesel modern. (By : Fitra Eri/ autobild.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar